Selamat datang di blog kita! Kali ini kita akan mengajak Anda menyusuri lorong-lorong sejarah Majalengka, kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Majalengka dengan julukan “Kota Angin” karena lokasinya yang berada pada ketinggian dan sering mendapat hembusan angin dari gunung-gunung di sekitarnya.
Awal Mula
Kerajaan Talaga Manggung
Berawal dari kisah Prabu Corenda atau biasa dengan nama Sunan Parung yang memimpin Kerajaan Talaga Manggung. Kerajaan ini engan warisan sejarahnya yang masih hidup dalam cerita rakyat masyarakat Majalengka. Penelitian menunjukkan bahwa Kerajaan Talaga berdiri sekitar tahun 1929 M dan menjadi raja oleh Batara Gunung Bitung atau R. Syadewata. Kerajaan Talaga membuktikan bahwa Majalengka sejak dulu telah menjadi pusat kebudayaan dan kegiatan politik.
Kerajaan Rajagaluh
Selanjutnya, ada Kerajaan Rajagaluh, yang rajanya oleh Prabu Cakraningrat. Banyak catatan sejarah yang mengaitkan Kerajaan Rajagaluh dengan Kerajaan Sunda Galuh, menandakan adanya aktivitas politik dan budaya yang sangat penting di wilayah ini. Sayangnya, catatan tentang Rajagaluh belum sebanyak Talaga Manggung, membuat banyak sejarahnya masih menjadi misteri.
Kerajaan Sindangkasih
Terakhir, ada Kerajaan Sindangkasih, yang rajanya oleh seorang puteri yang bernama Nyi Rambut Kasih. Faktanya, sebuah kerajaan yang rajanya oleh seorang wanita di era tersebut sangatlah jarang. Ini menunjukkan bahwa Majalengka memiliki keberagaman budaya dan adat istiadat yang menghargai perempuan.
Kerajaan-kerajaan ini telah membentuk sejarah dan perkembangan Majalengka. Mereka telah meninggalkan warisan budaya dan tradisi yang masih mempertahankan dan lestari oleh masyarakat Majalengka hingga saat ini.
Majalengka benar-benar merupakan kota yang kaya akan sejarah dan budaya. Banyak cerita, mitos, dan legenda yang masih tersebar di masyarakat dan menunggu untuk diungkap lebih lanjut oleh para peneliti dan pecinta sejarah.
Pada Era Kolonial Belanda
Masuk era kolonial Belanda, pada tahun 1705, Majalengka ditetapkan sebagai distrik dan pusat pemerintahan pindah ke Majalengka Wetan. Masa penjajahan ini meninggalkan banyak jejak sejarah seperti Gereja St. Petrus yang dibangun pada tahun 1834 dan merupakan salah satu gereja tertua di Jawa Barat.
Era Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, Majalengka mengalami perkembangan pesat. Pemerintah membangun infrastruktur dan fasilitas publik, serta mengembangkan sektor ekonomi, terutama pertanian dan kerajinan. Salah satu produk terkenal adalah genteng Jatiwangi yang dibuat dari tanah liat kualitas tinggi.
Majalengka Saat Ini
Majalengka saat ini terkenal dengan pariwisata dan budayanya. Banyak destinasi wisata seperti Gunung Ciremai, Situs Ujungberung, dan Taman Air Sutami yang menawarkan keindahan alam yang menakjubkan. Selain itu, festival budaya seperti Festival Seni Jatiwangi dan Pesta Kesenian Rampak Genjring menjadi magnet bagi pengunjung.
Majalengka, dengan segala sejarah dan warisan budayanya, tetap mempertahankan keasliannya sambil tetap bergerak maju. Penuh dengan pesona dan kekayaan budaya, Majalengka merupakan destinasi yang tak boleh dilewatkan bagi para pecinta sejarah dan budaya.
Let’s dive more into Majalengka’s history and enjoy the richness it offers in my next posts! Yuk Kursus Komputer